Karier Make-up Artist Westman Dimulai Sejak Belia

Minggu, 18 Agustus 2019 - 11:02 WIB
Karier Make-up Artist Westman Dimulai Sejak Belia
Karier Make-up Artist Westman Dimulai Sejak Belia
A A A
GUCCI Westman adalah make-up artist ternama yang telah bekerja untuk pemotretan fashion dan peragaan busana. Keahliannya itu membuatnya menjadi direktur kreatif label kecantikan ternama. Perempuan yang akrab disapa Westman ini lahir pada 1971 di California, tetapi dibesarkan di Swedia.

Ketertarikan Westman pada dunia kecantikan dimulai saat remaja. Saat itu dia baru berusia 13 tahun dan sering menggunakan make-up milik ibunya secara diam-diam. “Ketika saya remaja, ibu saya tidak membiarkan saya memakai riasan apa pun. Itu membuat saya ingin memakai make-up lebih sering lagi,” ujar Westman, dilansir vogue.com.

Ibu Westman bekerja sebagai jurnalis mode. Karena itu, ibunya sering membawanya ke peragaan busana di Paris. Sejak saat itulah, dia mulai mengenal label fashion besar seperti Dior, Chanel, dan Yves Saint Laurent. “Saya suka melukis ketika masih muda, kemudian saya mulai merias wajah teman-teman saya di bus sekolah,” ujar Westman.

Setelah lulus dari sekolah menengah di Swedia, Westman sempat magang sebagai jurnalis mode di majalah Anouk Ortlieb. Dari pekerjaan ini, dia mulai memahami lebih jauh mengenai dunia mode dan kecantikan mewah. Tidak lama kemudian, dia mendaftar di Neo Christian Chauveau Paris.

“Saya tidak lama-lama tinggal di sekolah. Saya tinggal di sana selama empat bulan karena saya merasa mendapatkan semua yang bisa saya dapatkan darinya,” ujar Westman. Ketertarikannya pada dunia make-up membawanya ke Los Angeles, Amerika Serikat. Di tempat ini, dia mengikuti kelas make-up efek khusus.

Dari kelas ini, dia bertemu orang-orang seperti Annie Liebovitz dan Bruce Weber dan mulai bekerja dengan mereka. Weber memberi tahu temannya, Grace Coddington, asisten editor di Vogue, tentang keahlian make-up Westman. Tidak lama kemudian, dia pun menjadi make-up artist untuk dua pemotretan majalah Vogue.

“Saya ingat, saya merasa sangat gugup dan berpikir Grace tidak menyukai saya. Namun, dia mengatakan belum melihat orang dengan kemampuan make-up yang baik sejak dia menemukan Pat McGrath. Dia ingin saya berada di timnya,” kata Westman. Proyek pemotretan dengan Vogue berhasil membawa ketenaran bagi Westman.

Dia kerap berkolaborasi dengan Vogue dan mengerjakan beberapa proyek seputar beauty bersama fotografer berpengalaman, seperti Annie Leibovitz, Patrick Demarchelier, Mario Testino, Michael Thompson, dan Bruce Weber. Pengalamannya sebagai seorang make-up artist pun turut mendapat kepercayaan dari beberapa desainer internasional.

Dia pun menjadi make-up artist di peragaan busana ternama, seperti Nina Ricci, Thakoon, Oscar de la Renta, Ralph Lauren, dan Proenza Schouler. “Saya suka bermain dengan warna mata dan bibir yang tidak terduga. Tampilan khas saya adalah kulit yang segar dan tanpa cacat,” ucap Westman.

Westman dipercaya sebagai pencetus ide runway dan campaign looks yang akan dipresentasikan di fashion runway milik masing-masing desainer kenamaan tersebut. Rutinitas pekerjaan harian yang dilalui Westman memosisikannya sebagai penyimak tren yang terus mengalami perubahan mengikuti musim.

“Saya semakin dikenal karena kemampuan saya menciptakan penampilan yang alami dan dirancang lebih rumit dengan keterampilan yang sama,” ujarnya. Pada 2003, Westman ditunjuk sebagai direktur artistik internasional label kecantikan asal Prancis, Lancome. Di label ini, dia bertanggung jawab dalam mewakili merek di acara mode dan kecantikan.

“Saya juga bertanggung jawab mencari model gaya untuk pemotretan iklan dan merancang koleksi warna kosmetik untuk label,” kata Westman. Lepas dari Lancome, pada 2008, Westman memulai perannya sebagai direktur artistik global di Revlon. Di label ini, dia memberikan keahliannya dalam pengembangan produk baru dan merupakan kontributor utama cerita warna dan koleksi tren merek. “Saya cukup lama bekerja dengan Revlon, sekitar 7-8 tahun,” ujarnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5529 seconds (0.1#10.140)